“SECERCAH CERAH UNTUK MERAH”
Oleh: AminahAlFaruq
Tepat 14 Maret 2019 usiamu 55 tahun. Usia yang tidak muda lagi,setengah abad lebih. Bertebaran di berbagai belahan dunia kader kadernya dari sabang sampai merauke.
Tidak pernah berhenti para instruktur mengkader untuk menyiapkan kader yang memenuhi kriteria cendekiawan berpribadi yang muatannya termaktub dalam Trikompetensi ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yaitu Religiusitas,intelektualitas dan humanitasnya.
Potret keberhasilan jenjang perkaderan ikatan dari DAD,DAM,DAP, LID, LIM, LIP adalah terciptanya cendekiawan berpribadi tadi yakni dengan religiusitasnya ia mampu membaca dan peka keadaan umat dan bangsa saat ini sedang di landa kemerosotan moral,aqidah dan tauladan.
Melalui intelektualitasnya kader ikatan mampu membaca lingkungan sekitarnya baik yang tersurat maupun yang tersirat. Menjadikan membaca sebagai kebiasaan dan menulis sebagai aksi nyata kaum intelektual. Melalui intelektual profetik yang dimilikinya ia mampu merasakan penderitaan dan kealpaan kaum mustadafin diisekitarnya kemudian tergerak untuk membantu.
Melalui Humanisnya ia mampu menatap tajam penyakit penyakit sosiaal kemudian menjadi problem solving bagi masyarakat.
Magma politik yang kian memanas memuntahkan laharnya, Kontestasi politik dalam hitungan bulan memancing kader untuk ikut terlibat didalamnya, padahal masih sah kader di struktural ikatan.
Apalagi kertas kertas yang menggiurkan menjadikan idealisme kader tergadaikan. Jas merah itu kini telah usang dan bernoda, diselimuti aktor-aktor poltisi berbaju akademisi. Menggunakan alma sebagai alat menuju inginmu. Akan nampak, yang hanya menjadikan
alat,suatu hari wadah ini tergeletak dengan kumuhnya dan asyik dengan kepongahan inginmu yang telah terwujud.
Idealisme yang di koar koarkan bersama megaphone kala itu hanya menjadi serpihan cerita usang yang bahkan sudah berdebu.
Aah....bahkan tidak ingin rasaku membukanya dan membacanya kembali. Menyesakkan dan membuat asmaku kumat.
Menjadi bahan refleksi bersama, kala itu tegas kita sampaikan untuk memegang teguh idealisme ikatan, Namun,tidak dengan saat ini, semuanya hanya tong kosong nyaring “bullsyitnya“.
Merefleksi kembali yang melandasinya dengan QS.asshaf ayat 2 dan 3 yang bisa di buka masing masing terjemahannya “bahwa Allah membenci orang yang berkata tetapi tidak melakukan aapa yang di katakannya”. Berkata namun pelangarnya adalah sama. Mengutip hadits shohih, innamal amaalu binnyaat,sesunguhnya amalan itu tergantung niatnya.
Begitupula saudara saudariku seikatan,hendaknya kita banyak merenung,
Apa yang sudah kita perbuat untuk umat ini?
kemudian
Karya apa yang sudah kita berikan untuk bangsa ini?
Sebenarnya hikmah apa yang bisa kita ambil dari hadirnya kita dalam wadah merah ini?
Bila jawabannya hadirmu adalah tidak berdampak perubahan positive bagi individual,orang lain,golongan dan masyarakat? Maka pulanglah,menangislah sekeras kerasnya yang hanya kamu yang mendengarnya. Dan kembali menata diri untuk menjadi aktivis merah yang sebenarnya.
Goresan pena “masih tentang Milad IMM”
GunungTabur.18.3.2019
اماواتي امنۃ الفروق
Oleh: AminahAlFaruq
Tepat 14 Maret 2019 usiamu 55 tahun. Usia yang tidak muda lagi,setengah abad lebih. Bertebaran di berbagai belahan dunia kader kadernya dari sabang sampai merauke.
Tidak pernah berhenti para instruktur mengkader untuk menyiapkan kader yang memenuhi kriteria cendekiawan berpribadi yang muatannya termaktub dalam Trikompetensi ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yaitu Religiusitas,intelektualitas dan humanitasnya.
Potret keberhasilan jenjang perkaderan ikatan dari DAD,DAM,DAP, LID, LIM, LIP adalah terciptanya cendekiawan berpribadi tadi yakni dengan religiusitasnya ia mampu membaca dan peka keadaan umat dan bangsa saat ini sedang di landa kemerosotan moral,aqidah dan tauladan.
Melalui intelektualitasnya kader ikatan mampu membaca lingkungan sekitarnya baik yang tersurat maupun yang tersirat. Menjadikan membaca sebagai kebiasaan dan menulis sebagai aksi nyata kaum intelektual. Melalui intelektual profetik yang dimilikinya ia mampu merasakan penderitaan dan kealpaan kaum mustadafin diisekitarnya kemudian tergerak untuk membantu.
Melalui Humanisnya ia mampu menatap tajam penyakit penyakit sosiaal kemudian menjadi problem solving bagi masyarakat.
Magma politik yang kian memanas memuntahkan laharnya, Kontestasi politik dalam hitungan bulan memancing kader untuk ikut terlibat didalamnya, padahal masih sah kader di struktural ikatan.
Apalagi kertas kertas yang menggiurkan menjadikan idealisme kader tergadaikan. Jas merah itu kini telah usang dan bernoda, diselimuti aktor-aktor poltisi berbaju akademisi. Menggunakan alma sebagai alat menuju inginmu. Akan nampak, yang hanya menjadikan
alat,suatu hari wadah ini tergeletak dengan kumuhnya dan asyik dengan kepongahan inginmu yang telah terwujud.
Idealisme yang di koar koarkan bersama megaphone kala itu hanya menjadi serpihan cerita usang yang bahkan sudah berdebu.
Aah....bahkan tidak ingin rasaku membukanya dan membacanya kembali. Menyesakkan dan membuat asmaku kumat.
Menjadi bahan refleksi bersama, kala itu tegas kita sampaikan untuk memegang teguh idealisme ikatan, Namun,tidak dengan saat ini, semuanya hanya tong kosong nyaring “bullsyitnya“.
Merefleksi kembali yang melandasinya dengan QS.asshaf ayat 2 dan 3 yang bisa di buka masing masing terjemahannya “bahwa Allah membenci orang yang berkata tetapi tidak melakukan aapa yang di katakannya”. Berkata namun pelangarnya adalah sama. Mengutip hadits shohih, innamal amaalu binnyaat,sesunguhnya amalan itu tergantung niatnya.
Begitupula saudara saudariku seikatan,hendaknya kita banyak merenung,
Apa yang sudah kita perbuat untuk umat ini?
kemudian
Karya apa yang sudah kita berikan untuk bangsa ini?
Sebenarnya hikmah apa yang bisa kita ambil dari hadirnya kita dalam wadah merah ini?
Bila jawabannya hadirmu adalah tidak berdampak perubahan positive bagi individual,orang lain,golongan dan masyarakat? Maka pulanglah,menangislah sekeras kerasnya yang hanya kamu yang mendengarnya. Dan kembali menata diri untuk menjadi aktivis merah yang sebenarnya.
Goresan pena “masih tentang Milad IMM”
GunungTabur.18.3.2019
اماواتي امنۃ الفروق
Komentar
Posting Komentar