Akhlak atau Angka
(Siti Aminah,S.Pd.I
Pendidik di Mts Muhammadiyah Samarinda)

Ujian via daring kini telah usai, berganti pembagian raport. Siswa/i terlebih orang tua sangat menantikan saat pembagian raport tiba. H-1 sebelum pembagian raport  pahlawan tanpa tanda jasa bergelut dengan segepok  paradigma berfikir yang berbeda-beda dalam satu forum rapat kenaikan kelas. Apakah ananda a, b,c dinaikkan kelas atau mengulang dikelas yang sama ditahun ajaran berikutnya.

***
Akhlak dan nilai menjadi sorotan utama pertimbangan kenaikan kelas. Nilai yang tinggi bagi anak bukanlah penentu kenaikan kelas, ada sebab-sebab tertentu adakalanya ia mengerjakan dengan kebetulan dan mendapatkan nilai tinggi.Adapula anak yang kesehariannya baik-baik saja nilainya dan ketika ujian nilainya sontak jatuh.

***
Dalam kurikulum k-13 yang telah di canangkan oleh pemerintah, bahwa dalam pembelajaran bahwa angka-angka bukanlah hal yang utama.Namun pembentukan karakter anak didik yang telah ditanamkan Kisar satu tahun apakah sudah terpatri dan melekat dalam keseharian anak didik. Akhlakul Karimah bisa dilihat dari cara anak berkomunikasi yang santun, santun perilaku selalu salam dan Salim, sikap kejujuran terpancar dari tutur kata dan sikapnya. Aspek sosial, yaitu kedisiplinan anak, tanggung jawabnya ketika diberikan tugas oleh ustadz-ustadzah dikerjakan dengan baik.

***
Saya kira untuk mengatakan seseorang anak cerdas tidak cukup dengan angka. Walau angka adalah sesuatu yang penting, ketika melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya akan digunakan.Namun sekali lagi angka bukan yang utama melihat seorang anak lantas dikatakan cerdas dan tidak. Kecerdasan anak dilihat bukanlah dari angka semata, kecerdasan dan kematangannya dilihat bagaimana nilai karakter terpatri atau tercermin dalam tingkah lakunya sehari-hari.Untuk melihatnya bisa dalam pengamatan disekolah, saat belajar dikelas, ketika bel istirahat, bertanya kepada teman dekatnya hingga keseharian dirumahnya dari ortunya.

sekian.

Komentar

Postingan Populer