TAULADAN TERBAIK
RASULULLAH SAW TAULADAN TERBAIK
Ditengah-tengah zaman yang penuh
dengan tantangan, yakni zaman globalisasi. Budaya-budaya kaum asing dengan
bebasnya masuk dan mewabah kenegeri-negeri kaum muslimin. Tidak bisa kita
pungkiri hal ini selalu ditayangkan lewat layar kaca televisi dirumah-rumah
kaum muslimin. Para ibu-ibu dan anak-anak gadis sangat mengidolakan artis bollywoodnya.
Menjamurnya tayangan bollywood ini, seperti “uttaran dan yang
trend akhir-akhir ini tapki dan gopy” kalau di lihat dan diperhatikan
tayangan –tayangan tersebut sarat akan hinduisme
yang sangat membahayakan aqidah kaum muslimin bila tidak benar-benar
menyaringnya dengan pondasi aqidah yang lurus. Pun sangat berbahaya bagi keimanan
seseorang yang adakalanya naik dan adakalanya turun.
Kaum muslimin saat ini sedang
mengalami krisis tauladan. Bagaimana tidak, mereka lebih bangga mengidolakan
artis-artis ketimbang Nabinya apalagi sahabatnya. Bagaimana mau mengidolakan
tahu namanya saja agak kesulitan menyebut nama yang beraroma ke Arab-araban.
Lebih bangga kalau yang bernuansa ke barat-baratan dan ke India-Indiaan, lebih
bangga mengidolakan “justin biber “ketimbang sahabat Nabi, lebih bangga
mengidolakan “tapki dan gopy” di bandingkan sahabiyah-sahabiyah.
Didalam Al-Qur’an telah ditegaskan
secara gamblang dalam surah Al-Ahzab ayat 51:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ
أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ
اللَّهَ كَثِيرًا
|
“Sesunggguhnya
telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu bagi orang
yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Dalam ayat diatas di jelaskan bahwa tauladan atau idola terbaik itu
ada pada diri Nabi kita Rasulullah SAW bukan yang lain. Meneladani Rasulullah
Saw lewat akhlaq-akhlaq terpuji beliau, kejujuran, amanah, kecerdasan,taktik
menyampaikan kebenaran dengan hikmah atau lemah lembut, berkata yang lembut dan
lainnya. Meneladani adab-adab dan
etika-etika beliau sehari hari dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Meneladani Rasulullah SAW bagaimana bersikap pada anak kecil dan orang yang
lebih tua. Meneladani Rasulullah SAW dalam membina mahligai rumah tangga
sehingga tercipta sakinah mawaddah warohmah. Begitu indahnya bila kaum Muslimin
mengikuti, meneladani, mengidolakan kehidupan Rasulullah SAW. Bahagia didunia
hingga akhirat akan membersamai. Bagaimana tidak?Ulama mengatakan bahwa
Rasulullah Saw itu ibarat Al-Qur’an berjalan. Bayangkan? Dikatakan Al-Qur’an
berjalan, sehingga apa saja yang dilakukkan beliau penuh dengan
kebaikan-kebaikan dan kebahagiaan didunia dan diakhirat.
Tidak asing bagi
kita bahwa Rasulullah SAW ketika diawal berdakwah di makkah, beliau menghadapi
berbagai macam kecaman dan penghinaan dari masyarakat Quraisy kala itu.
Rasulullah seringkali di cekik ketika melaksanakan Sholat, seingkali didepan
rumah beliau di buang kotoran-kotoran unta dan manusia, bahkan yang sangat
memilukan hati adalalah ketika beliau hendak sholat di lempari dengan tahi unta
dan manusia sehingga beliau selalu membersihkan diri. Tapi apa yang dilakukan
Rasulullah SAW?beliau tidak membalasnya dengan perbuatan yang sama. Beliau
malah mencari dan menjenguk kafir Quraisy di kala sakit, mereka yang selalu
ingin membunuh dan melemparinya dengan tahi unta dan manusia tersebut. Bahkan
pernah suatu ketika ada seorang kafir buta yang sangat membenci Rasulullah SAW,
dari mulutnya hanya sumpah serapah yang ia keluarkan untuk Rasulullah SAW.
Orang kafir buta ini selalu bersama Rasulullah SAW, mengunyahkan ia makanan
lalu menyuapi sang kafir ini dengan lemah lembutnya. Membersihkan makanan yang
tercecer di mulutnya, begitu setiap hari yang beliau lakukan kepada orang kafir
tersebut. Hingga suatu ketika Rasulullah tidak bisa bertemu orang kafir tadi dikarenakan
beliau dalam keadaan sakit yang parah. Sebelum beliau menutup mata di pangkuan
Aisyah beliau berpesan kepada Abu Bakar untuk menggantikan beliau untuk
menyuapi kafir buta yang biasa beliau suapi.
Akhirnya setelah Rasulullah
berpulang kerahmat Allah, Abu
Bakar lalu menggantikan beliau untuk menyuapi orang kafir buta tersebut. Di tengah-tengah menguyah makanan. Orang kafir buta tersebut berkata” Tunggu, siapa anda sebenarnya? Jangan anda punya niat yang jahat kepada saya”, anda bukan orang yang selalu menyuapi saya , yang selalu menyuapi saya ia lemah lembut membersihkan makanan yang tercecer di mulut saya, lalu Abu bakar mengatakan yang sebenarnya, bahwa orang yang selalu menyuapi anda adalah orang yang selalu anda hujat ia adalah Rasulullah SAW dan beliau telah meninggal beberapa hari yang lalu. Sontak orang kafir buta tadi menangis dan langsung bersyahadat dan masuk Islam. Maasya Allah luar biasa akhlaq Rasulullah bahkan terhadap orang kafir sekalipun.
Bakar lalu menggantikan beliau untuk menyuapi orang kafir buta tersebut. Di tengah-tengah menguyah makanan. Orang kafir buta tersebut berkata” Tunggu, siapa anda sebenarnya? Jangan anda punya niat yang jahat kepada saya”, anda bukan orang yang selalu menyuapi saya , yang selalu menyuapi saya ia lemah lembut membersihkan makanan yang tercecer di mulut saya, lalu Abu bakar mengatakan yang sebenarnya, bahwa orang yang selalu menyuapi anda adalah orang yang selalu anda hujat ia adalah Rasulullah SAW dan beliau telah meninggal beberapa hari yang lalu. Sontak orang kafir buta tadi menangis dan langsung bersyahadat dan masuk Islam. Maasya Allah luar biasa akhlaq Rasulullah bahkan terhadap orang kafir sekalipun.
Pernah suatu ketika Rasululah belum
pulang padahal sudah sangat larut malam. Istri beliau Aisyah sangat khawatir
dan menunggu beliau untuk pulang, Aisyah menunggu Rasulullah SAW pulang didepan
pintu hingga aisyah tertidur sangat pulasnya. Tidak lama kemudian datanglah Rasulullah
SAW dari keperluan umat hingga larut malam baru tiba dirumah. Melihat kondisi
Aisyah istrinya yang sedang tertidur pulas, beliau tidak mengetuk pintu apalagi
menggedor-gedor. Beliau pun tidur didepan pintu hingga mendekati waktu subuh
aisyah terbangun melihat kondisi Rasulullah yang tertidur kedinginan diluar
pintu rumah, sangat membuat hati aisyah terharu dengan sosok Rasulullah
suaminya tersebut. Maasya Allah sungguh luar biasa akhlaq beliau terhadap istri
beliau. Hari ini, mungkin para tetangga akan bangun akibat gedoran pintu hingga
mematahkan gagang pintu karena istri keasyikkan tidur bersama bantal dan guling
hangatnya. Inilah beberapa akhlaq luarbiasa dari sosok tauladan kita Rasulullah
SAW, yang setidaknya kaum muslimin mencontoh, mengikuti dan meneladani
selukbeluk kehidupan beliau. Karena apa?Karena semua kebaikan meliputi diri
beliau. Bukankah diatas di jelaskan para ulama bahwa beliau Rasulullah SAW
adalah laksana Al-Qur’an berjalan, maka dari itu tidak ada kata tidak sebagai
seorang muslim menjadikan tauladan dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat,berkeluarga dan bermuamalah di dunia hingga akhirat.
Tidak banyak yang bisa di sampaikan
penulis dalam bulletin yang terbatas ini, semoga tulisan yang sederhana ini
menjadi ghirah atau penyemangat kaum muslimin dalam menemukan jati diri seorang
tauladan tentunyadi temukan dalam kehidupan Rasulullah SAW, sehingga dapat
diamalkan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Akhirnya penulis mohon diri semoga
tulisan sederhana ini bermanfaat bagi banyak kaum muslimin.
Wallahu a’lam bishsowab
Billahi fii sabilil haq, fastabiqul
khoirot.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis adalah alumni
STIT. M dan Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman 2016-2017 di Pimpinan Cabang Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Berau.
Komentar
Posting Komentar